Rabu, 20 Oktober 2010

Fungsi IT Pada Aspek Bisnis dan Manajemen

Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam blogger buat kita semua. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang fungsi IT (IT Function) khususnya dalam bidang bisnis dan manajemen. Di era globalisasi sekarang ini IT sangat diperlukan dalam setiap bidang apapun, salah satu bagaian terpenting yag memungkinkan kita untuk berbisnis dan berinovasi pada produk, jasa, serta proses bisnisnya. Ada begitu banyak model yang dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam mengelola fungsi IT nya.
2 prinsip yang diperlukan untuk mengelola IT Function, diantaranya:
1. Prinsip yang pertama yaitu kelola IT untuk membantu co-evolution antara bisnis dan IT Function. Co-evolution berarti bahwa kemampuan baik IT Function dan bisnis berkembang secara iterative dan saling jalin-menjalin sesuai dengan jalannya waktu. Struktur organisasi harus memfasilitasi tentunya.
2. Prinsip yang kedua yaitu kelola IT untuk memelihara jaringan hubungan/network relationship untuk visioning, innovation, dan sourcing. Kesemua peranan tersebut membutuhkan kolaborasi yang dilakukan oleh manajemen eksekutif, manajemen bisnis, manajemen IT dan juga eksternal vendor. Struktur organisasi harus memfasilitasinya juga.
3 macam jaringan hubungan penting untuk mengatur aktivitas IT, diantaranya:
- Visioning networks : jaringan hubungan yang terjadi antara senior management dan IT executives. Tujuannya adalah membantu para eksekutif ini untuk berkolaborasi dalam pembuatan dan pengartikulasian visi strategic perusahaan mengenal nilai dan peranan IT.
- Innovation networks : Jaringan hubungan yang terjadi antara bisnis dan IT executives. Tujuannya adalah membantu para eksekutif ini untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baik pada produk, jasa, proses bisnis, supply dan value chain perusahaan.
- Sourcing networks : Jaringan hubungan yang terjadi antara IT executives dan eksternal partner. Tujuannya adalah untuk membantu para eksekutif dan pihak luar saling bekerjasama.
3. Kelola IT untuk secara eksplisit mengatur 8 buah proses pembuat nilai (eight value creating processes).
• Proses yang berperan sebagai fondasi meliputi manajemen infrastruktur, manajemen sumberdaya manusia, manajemen hubungan /relationship management.
• Proses utama meliputi value Innovation, Solutions Delivery, Services Provisioning.
• Proses ketiga yaitu perencanaan strategic, manajemen financial.
Ada 3 macam model funsi IT, diantaranya:

1. The Partner Model
Dimana fungsi IT berperan aktif dan langsung dalam berkolaborasi dengan bisnis guna menciptakan inovasi melalui IT dan merealisasikannya. Cocok bagi perusahaan yang ingn mempromosikan inovasi bisnisnya melalui IT.
• Prinsip 1: Co-evolution dilakukan oleh CIO. Dengan meningkatkan customer relationship dan meningkatkan citra merek.
• Prinsip 2: Partnership Networks yaitu focus pada innovation dan sourcing networks.
• Prinsip 3: Value-creating process yaitu Account manager mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan costumer dan membuat produk atau servis berdasarkan kebutuhan costumer itu sendiri.
2. The Platform Model
Model dimana fungsi IT memberikan aset, pelayanan, dan sumber daya terhadap inovasi bisnis dalam perusahaan. Bisa dikatakan sebagai pencipta inovasi. Mengutamakan dalam pengembangan platform dan kemampuan. Cocok diaplikasikan pada perusahaanglobal yang banyak divisi dimana masing-masing menjalankan beberapa bisnis yang berbeda.
• Prinsip 1: Co-Evolution dilakukan oleh account manager berkolaborasi dengan eksekutif bisnis (CIO).
• Prinsip 2: Partnership network fokus terhadap innovation dan sourcing networks.
• Prinsip 3:Value-creating Process yaitu Account Manager mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan customer dan membuat produk atau servis berdasarkan kebutuhan itu.

3. The Scalable Model
Model dimana fungsi IT menciptakan fleksibilitas yang maksimum dalam hal sumberdaya manusia. Cocok digunakan pada perusahaan global yang bergerak di bidang bisnis yang bergerak di bidang bisnis yang berbeda.
• Prinsip 1: Co-Evolution dilakukan oleh eksekutif senior IT untuk mencari inovasi.
• Prinsip 2: Partnership network lebih fokus terhadap sourcing network dengan meningkatkan relationship kepada vendor (partner eksternal).
• Prinsip 3: Value-Creating Process yaitu adakalanya bekerjasama dengan partner eksternal.
Sejumlah teori mengatakan bahwa karakteristik industri dimana perusahaan itu berada akan sangat mempengaruhi tipe peran teknologi informasi dalam memberikan manfaatnya. Lihatlah beberapa contoh teori yang kerap dipergunakan sebagai berikut:
• Teori Tallon yang membagi peranan teknologi informasi berdasarkan aspek Strategic Positioning dan Operational Effectiveness sehingga didapatkanlah tipe-tipe peran yaitu: Dual Focus, Operations Focus, Market Focus, dan Unfocused.
• Teori Warren McFarlan yang mengklasifikasikan teknologi informasi berdasarkan aspek Business Fuctionality Dependent Upon IT dan aspek IT Development for Competitive Advantage sehingga terdapatlah empat tipe peranan yaitu masing-masing: Stratetic, Turnaround, Factory, dan Support.
• Teori Accounting Practices yang secara gambling membagi hakekat teknologi informasi menjadi empat jenis besar yaitu: Cost Center, Profit Center, Investment Center, dan Service Center.
(sumber:blogster)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IT sangat berperan penting dalam bisnis dan manajemen pada era globalisasi sekarang ini. Dengan IT pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah fleksibel dan efisien. Manfaat yng dirasakan bersifat berwujud dan tidak berwujud. Mari kita simak ulasan dibawah ini.
Intangible Benefit atau Manfaat Tidak Berwujud
Manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Berikut adalah manfaat tidak berwujud, diantaranya:
• Peningkatan kepuasan konsumen
• Peningkatan kepuasan karyawan
• Peningkatan mutu dan jumlah informasi
• Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
• Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
• Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
• Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
• Peningkatan mutu perencanaan
• Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Tangible Benefit atau Manfaat Berwujud
• Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
• Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
• Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.
• Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.
• Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
Sekian dari tulisan ini. Terimakasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca tulisan ini. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita bersama. Akhir kata, Wassalamu’alaikum wr.wb. Keep Blogging All

1 komentar:

  1. Menurut artikel anda cukup baik namun perluasan terhadap manajemen bisnis masih kurang dapat saya cerna dengan baik :) terimakasih

    BalasHapus