Minggu, 02 Oktober 2011

Bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia Saat Ini?

Assalamu’alaikum wr.wb. 


Salam blogger untuk kita semua. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang perkembangan Bahasa Indonesia pada saat ini. pengaruh globalisasi  yang cukup kuat dan besar terjadi pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat yang mana berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia saat ini  dapat dikatakan memiliki sebuah tantangan besar. Sebagai contoh dapat dilihat pada aspek ekonomi,  pendidikan, pariwisata, gaya hidup, bahkan pola asuh orang tua terhadap anak yang kesemuanya ini mempengaruhi sistem nilai dan tata aturan kebahasaan dalam kehidupan sehari-hari. 
Namun tidak ada salahnya jika kita sedikit membicarakan asal muasal dan sejarah Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Seiring dengan perkembangan semangat juang bangsa Indonesia, pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda Indonesia mengikrarkan sumpah pemuda. Sejak saat itu Bahasa Indonesia mulai berkembang lagi bagaikan jamur di musim hujan, dimulai dari ejaan lama hingga ejaan baru seperti yang kita gunakan sekarang ini. Berikut ini adalah perbandingan ejaan lama dengan ejaan baru, huruf  ‘j’ ditulis ‘dj’, huruf ‘u’ ditulis ‘oe’, dan masih banyak lagi perbandingan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Indonesia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Akibat pencantuman bahasa Indonesia dalam Bab XV, Pasal 36, UUD 1945, bahasa Indonesia pun kemudian berkedudukan sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu. Di samping sebagai bahasa negara dan bahasa resmi.
Dalam hubungannya sebagai bahasa budaya, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya alat yang memungkinkan untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitas sendiri, yang membedakannya dengan kebudayaan daerah. Saat ini bahasa Indonesia dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan semua nilai sosial budaya nasional. Pada situasi inilah bahasa Indonesia telah menjalankan kedudukannya sebagai bahasa budaya. Di samping itu, dalam kedudukannya sebagaibahasa ilmu, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuna dan teknologi (iptek) untuk kepentingan pembangunannasional.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Itulah sedikit ulasan tentang sejarah dan asal muasal Bahasa Indonesia yang saya kutip dari situs Wikipedia.
Dalam perkembangan yang sesungguhnya kita sering menemukan adanya penggunaan bahasa Indonesia yang jauh dari tata aturan kebahasaan yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh pada papan reklame, iklan, poster yang dipajang sepanjang jalan tidak lagi memperhatikan kaidah bahasa dan penulisan yang benar. Selain itu, opini sebagian masyarakat yang sempat diliput di sebuah media televisi mengatakan bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi saat ini tidak lagi efektif bahkan terasa kaku. Ironisnya hal tersebut juga kita temukan dalam komunikasi antarpelajar di sekolah mereka bahkan saat berlangsungnya pembelajaran bahasa Indonesia.
Semakin majunya zaman juga serta semakin berkembangnya suatu negara maka semakin banyak suatu pambiasan bahasa. Dari bahasa baku merubah kebiasaan menjadi bahasa gaul atau bahasa “Slengean”(slank) contohnya: bahasa elu gue, bahasa SMS yang kata-katanya disingkat-singkat yang membuat orang awam harus sedikit mengerutkan keningnya jika sedang membacanya . Biasanya bahasa-bahasa yang sudah benar susunannya menjadi tidak terarah. yaitu dengan semakin jarangnya kita menggunakan bahasa indonesia yang baik dan  benar maka bahasa kita dapat terkontaminasi atau tercampur dengan bahasa-bahasa yang asing yang masuk melalui perkembangan zaman yang memaksa kita untuk semakin cepat mengikuti perkembangan zaman.
Banyak sekali faktor-faktor yang membuat anak-anak muda zaman sekarang banyak menggunakan bahasa kiasan serta banyak sekali penjabaran-penjabaran kalimat yang begitu variasi. Dari faktor pergaulan sangatlah mendorong agar kita terlihat mengikuti perkembangan zaman yang saat ini banyak tejadi dimana saja tanpa pandang umur bulu. Semuanya dapat terkena virus budaya bangsa lain.
Di negara kita sendiri bahasa indonesia yang baik dan benar tetap dipelajari tetapi suatu pengembangan bahasa tidak dapat dipungkiri lagi. Budaya asing sudah masuk dan pemerintahan pun tidak membatasi budaya asing yang masuk.Jadi kembali pada diri kita masing-masing agar tetap dapat terkontrol dengan baik.Supaya identitas negara kita tetap bertahan maupun banyak sekali pengaruh budaya asing di negara indonesia ini. Ada banyak sekali cara untuk mempertahan kan bahasa indonesia yang baik danbenar.
Itulah Salah satu bentuk pengaruh globalisasi pada aspek-aspek tersebut yaitu munculnya persaingan, bahasa Indonesia tidak lagi menjadi satu-satunya bahasa yang harus dipahami dan digunakan oleh masyarakat, melainkan masyarakat dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa asing. Tuntutan tersebut menyebabkan pergeseran paham terhadap eksistensi dan manfaat bahasa Indonesia dalam kehidupan masayarakat.
Sekian dari tulisan ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Terimakasih. Wasalamu’alaikum wr.wb. Salam Blogger! 

Sumber: wikipedia
Gambar: google





1 komentar: