Jumat, 27 Juli 2012

Permasalahan & Potensi di Masyarakat Mengenai Korupsi



Permasalahan yang muncul di masyarakat adalah:
·         Presepsi masyarakat bahwa korupsi adalah hal biasa dan sudah menjadi budaya
·         Kurangnya kesadaran publik untuk berbudaya dan bersikap anti korupsi
·         Upaya pemberantasan korupsi saat ini lebih banyak pada aktifitas advokatif dan kuratif
·         Kaum muda sebagai generasi penerus dan pegawai pemerintahan di hari depan jarang tersentuh dengan ajakan dan pendidikan anti korupsi
·         Korupsi yang menjadi tata cara sehari-hari yang meluas menjadi perangkap etis bagi para reformis potensial seperti aktivis dan mahasiswa.
·         Terdapat kaitan (yang mungkin tidak disadari) antara pelaku korupsi di lembaga negara dengan unsur masyarakat yang seharusnya menjadi “watch-dog” seperti media massa, lembaga riset dan universitas, organisasi kemasyakatan, dan asosiasi professional. Para peneliti, misalnya, sering mendapat proyek dari lembaga negara,sehingga mengurangi daya kritis mereka. Organisasi masyarakat sering menjadi komoditas politik yang berharga secara finansial.
Selain permasalahan, potensi-potensi yang ada di masyarakat dan dapat digunakan sebagai strategi pemberantasan korupsi:
·         Masyarakat Yogyakarta adalah masyarakat terdidik dan masih kuat dalam menjaga nilai-nilai norma
·         Mayoritas masyarakat Yogyakarta adalah remaja atau usia muda yang mudah untuk ‘dipengaruhi’ dalam bentuk hiburan
·         Di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari 26 propinsi (dulunya 27 propinsi sebelum Timor Timur keluar dari negara kesatuan Indonesia) di Yogyakarta, sehingga membuat Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia dan terdiri dari masyarakat yang plural.
·         Kampenye dalam bentuk hiburan adalah bentuk kampenye paling efektif yang dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat terutama kaula muda.
Gambar : google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar