Sabtu, 21 Juli 2012

Pelajaran Softskill Yang Didapat Dari Perhelatan EURO 2012


Assalamu’alaikum wr.wb

Salam Blogger, hai semua apa kabarnya? Semoga semua dalam keadaan baik, sehat dan bahagia. Amin. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang EURO 2012 dan softskill. Wah memang ada hubungannya ya? Ya, yang saya maksud adalah pelajaran softskill yang didapat pada ajang kompetisi sepakbola tertinggi resmi FIFA 4 tahunan di benua biru yang diadakan di 2 negara yaitu Polandia dan Ukraina pada tahun ini.

Memang EURO 2012 telah usai pada awal bulan Juli ini dan Spanyol lah yang menjadi tim terbaik yang berhak mengangkat trophy Henry Dellaunay tersebut, tetapi dibalik itu semua banyak fakta baru dan rekor yang tercipta baik untuk pemain, pelatih, dan negara peserta. Jika kita mengamati dan menghayati sedikit lebih dalam tentang perhelatan EURO pada tahun ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang mencengangkan, baik rekor positif dan rekor negatif dari setiap pemain, pelatih, dan negara peserta dan juga banyak sekali pelajaran yang kita dapat, baik tentang panitia-panitia acara tersebut yang bekerja keras dan bekerja sama agar acara tersebut dapat berjalan dengan sukses, maupun pemain-pemain yang sekuat tenaga memberikan penampilan terbaiknya untuk mengharumkan nama negaranya pada ajang 4 tahunan tersebut dan juga pelatih yang senantisa membangun sebuah tim yang solid untuk dapat menjadikan timnya menjadi yang terbaik.

Yuk kita mulai dari pelajarang softskill yang didapat dari panitia penyelenggara. Yang sangat disoroti agar sebuah acara dapat berjalan dengan baik dan sukses adalah persiapan yang matang dan sungguh-sungguh dari panitia penyelenggara.  Bekerja keras dalam mewujudkan dan mengimplementasikannya tanpa melupakan kerja sama dan kekompakkan antar panitia penyelenggara merupakan hal yang sangat penting juga. Pengorganisasian panitia yang baik dan terstruktur serta pembagian tugas-tugas dengan baik sesuai kapasitas dan kemampuan juga sangat diperlukan agar segala lini dapat menjalankan tugasnya dengan seiring, baik dan maksimal tanpa membebani satu sama lain. Tak lupa juga masalah yang sangat sensitif yaitu keuangan yang rawan sekali korupsi juga harus dimanaj dengan benar oleh pihak penyelenggara. Dari beberapa contoh aspek yang sangat mendukung di atas jika dilakukan dengan benar dan profesional serta adanya keyakinan yang kuat maka kita dapat memprediksikan hasil dari implementasinya kemungkinan akan berjalan sukses. Dan jika ada sedikit kendala ya seharusnya panitia sudah dapat memperhitungkan dan mempersiapkan Plan B sebelumnya agar dapat mengatasi masalah-masalah yang kemungkinan terjadi di lapangan kelak. 

Selanjutnya kita bahas tentang softskill yang didapat dari pemain, pelatih, tim dan suporter. Pemain yang baik, pelatih yang genius dan tim yang solid merupakan beberapa aspek penting untuk meraih gelar prestisius tersebut yaitu jawara Eropa jika dipadukan secara harmonis. Memang beberapa aspek di atas saling berketergantungan. Misalnya jika pemain dalam sebuah tim adalah pemain istimewa dan memiliki kemampuan di atas rata-rata pemain kebanyakan belum tentu dapat menjadi yang terbaik. Kok bisa? Ya tentu saja bisa, ada beberapa faktor penyebabnya. Masalah yang besar selama ini dalam sebuah tim sarat pemain bintang adalah ego masing-masing pemain, jika setiap pemain bintang dalam sebuah tim sarat bintang ingin menjadi yang ‘terbaik’ yang telalu berlebihan meng-explore kelebihannya tanpa menghiraukan yang lainnya maka tim tersebut tidak solid dan kekompakkan pun sulit tercapai dan akhir-akhinrya tim tersebut dapat gagal total.

Memang sulit menjadi pemain bintang di antara pemain bintang pada tim sarat bintang, nah peran pelatih sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pelatih yang genius, bijaksana dan memiliki sikap kepemimpinan yang baik serta ‘perhatian’ terhadap setiap pemainnya dibutuhkan untuk dapat menyatukan persepsi antar pemain bintang untuk dapat bermain kompak dan tim yang solid pun akan tercipta dan tim tersebut berada pada jalur yang benar untuk meraih gelar juara.  

Kita dapat mengambil contoh yaitu Tim Nasional Belanda pada Euro 2012 kali ini yang dihuni oleh pemain-pemain bintang yang bermain di liga-liga top Eropa. Finalis Piala Dunia 2010 ini sangat disayangkan tidak bermain baik pada gelaran EURO 2012 kali ini yang menyebabkan harus gugur pada fase grup dan hanya dapat mencetak satu gol. Mungkin karena pemain bintang tersebut tidak bermain solid walaupun sudah dilatih oleh pelatih yang syarat berpengalaman. Mungkin ada faktor lain menjadi penyebabnya ya.

Kita beralih lebih dalam mengenai pemain. Banyak sekali pelajaran yang didapatkan dari pemain kali ini seperti pemain-pemain spanyol yang mencetak beberapa rekor baru dan masih banyak lagi. Tetapi bukan itu yang saya soroti kali ini melainkan beberapa pemain yang bermain dengan hati dan membuat saya terharu dan ingin meneteskan air mata. Ya siapa yang tidak tahu Mario Balotelli, pemain muda berbakat yang bengal yang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Banyak orang yang mencibir dan melakukan tindakan rasis kepadanya akan tetapi ada juga yang suka karena tingkah laku kontroversialnya.

Banyak pelajaran yang saya dapat dari Balotelli kali ini, memang isu rasisme berkembang pada EURO 2012 kali ini dan Balotelli tak luput menjadi target ‘mereka’. Tetapi Balotelli membuktikan bahwa rasisme tidak akan mempengaruhi penampilannya, ya Balotelli bermain baik, dan mencetak beberapa gol pada EURO kali ini dan hampir membawa Italia juara yang dikandaskan Spanyol di Final dengan skor cukup telak. Pada gol pertamanya Mario melakukan selebrasi dengan seadanya tidak heboh sama sekali. Kemudian banyak orang Italy yang berkomentar bahwa dia tidak nasionalis, hmm bukan Balotelli kalau tidak kotroversial ya.

Kemudian dia memebrikan pernyataan ke media, yaitu “tugas saya mencetak gol seperti tukang pos, ketika dia berhasil menghantarkan surat dia tidak harus melakukkan selebrasi” kata Balotelli. Saya tersenyum akan pernyataan Balotelli tersebut, aneh-aneh saja ya. Tapi ini yang bikin haru saat tindakan rasis ditujukan kepadanya dengan intensitas lebih, Mario berusahan membuktikan kapasitasnya. Iya berhasil mencetak gol pamungkas ke gawang Jerman. Dia pahlawan Italy melaju ke Final. Setelah mencetak gol iya melakukan selebrasi  membuka jerseynya dan berpose seperti HULK dan memamerkan tubuh kekar hitamnya. Makna yang saya dapat darinya adalah “Saya (Balotelli) kulit hitam. Terus ada masalah?”. Wow itu yang saya tangkap dari selebrasinya. Ya memang Balloteli adalah anak yang ‘dibuang’ orangtuanya karena himpitan ekonomi, mungkin alasan mengapa ia bengal karena kurangnya kasih sayang dari orangtuanya ya.

Yang terakhir adalah pelajaran yang didapat dari suporter. Tanpa suporter sepakbola bagai sayur kurang garam. Ya perannya sangat penting untuk mendukung tim yang akan berlaga. Yang saya soroti adalah suporter Irlandia, mereka supporter terbaik Euro kali ini menurut saya. Meskipun tim kebanggaannya dilumat Spanyol dengan skor telak, mereka tak henti hentinya bernyanyi dengan menyanyikan chants kebangsaan mereka, sungguh loyalitas dan kesetiaan yang luar biasa. Salut!. Tapi ada juga supporter dari negara lain yang terlibat perkelahian, nah ini sama sekali tidak patut dicontoh, ya saya bilang ini fanatisme kebablasan. Seharusnya ‘perseturuan’ (dalam hal postitif) hanya terjadi di lapangan untuk berlomba lomba menyemangati tim favorit meraka. Ketika keluar lapangan ya saling menghargai satu sama lain dan sari merangkul. Saya percaya “football can unite nation”.

Sebenarnya masih banyak lagi hikmah dan pelajaran yang didapatkan. Uraian di atas hanya beberapa pelajaran softskill yang kita bisa dapatkan dari EURO 2012. Intinya adalah jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin bahwa kita bisa dan juga tidak lupa berdoa kepada Allah SWT maka mimpi kita akan jadi kenyataan dengan kehendak-Nya, Amin. Sekian dari tulisan ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.


Sumber gambar: google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar