Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam
blogger untuk kita semua. Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang Pembangunan
Infrastruktur di Indonesia. Pembangunan infrastruktur di Indonesia hingga saat ini dinilai masih
berjalan lamban. Padahal, seharusnya pembangunan ini harus terus didorong guna
merangsang dan memberi jalan bagi pembangunan di sektor lainnya.
"Kajian World Bank (Bank Dunia)
menyebutkan bahwa salah satu penghambat pembangunan infrastruktur adalah adanya
korupsi. Bahkan, korupsi di infrastruktur angkanya tinggi, hingga 40
persen," kata Direktur Eksekutif Institute for Development and Finance
(Indef) Ahmad Erani Yustika di Jakarta, akhir pekan lalu.
Diakui, persoalan korupsi dalam
pembangunan infrastruktur bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga ada di
Filipina dan Malaysia. Namun, masalahnya di Indonesia juga ada faktor
penghambat lainnya, seperti inefisiensi birokrasi, pembebasan lahan,
infrastruktur, pendanaan, tingginya biaya logistik, serta pembangunan yang
hanya terpusat di daerah Jawa dan sektor industri dan jasa, "Biaya
logistik juga tinggi dan mengakibatkan ruang untuk memperbesar upah makin
kecil. Problem ekonomi yang dihadapi Indonesia pun karena adanya daya saing
ekonomi rendah khususnya dibandingkan dengan negara tetangga, biaya logistik
besar dibandingkan dengan negara lain," tuturnya saat diskusi bertajuk
"Memacu Infrastruktur dan Konektivitas Antar Daerah Guna Mengoptimalkan
Pertumbuhan Ekonomi Nasional".
Erani menambahkan, ada juga
ketimpangan pembangunan yang belum dapat ditangani serta disparitas pertumbuhan
sektoral yang terus berlangsung dari tahun ke tahun. Seperti yang dikutip oleh
Transparancy International Indonesia.
Dalam persoalan upah, ujar Erani,
Indonesia yang kaya raya ternyata upah buruhnya menduduki peringkat terendah di
kawasan Asia Tenggara (ASEAN), yakni hanya 0,6 dolar AS per jam atau sekitar Rp
5.400. Upah buruh Indonesia ini kalah dibandingkan Thailand yang 1,63 dolar AS
per jam, Filipina 1,04 dolar AS per jam, dan Malaysia 2,88 dolar As per jam.
"Memang untuk saat ini upah
buruh di Indonesia masih sangat rendah dari negara ASEAN lainnya. Ini karena
begitu banyak persoalan yang menghambat upah buruh untuk bisa naik," kata
Erani.
Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa
agak sulit meningkatkan keadaan upah tersebut. Karena biaya logistik mencapai
17 persen dari biaya produksi. Suku bunga bank masih di angka 11-13 persen, dan
yang lainnya 5-6 persen. Belum lagi ada pungutan ilegal lainnya. Dengan keadaan
seperti tersebut, untuk menaikkan upah jadi makin sempit. Sumber: pikiran
rakyat
Memang sepertinya korupsi adalah
masalah besar yang kompleks di negeri ini yang berdampak pada segala aspek dan
bidang yang salah satunya menjadi faktor penghambat pembangunan infrastruktur
di Indonesia. Pemerintah
Indonesia berjanji akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan menggalakkan
pemberantasan korupsi yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi dan
penanaman modal asing. Namun di dalam
laporan juga ditekankan bahwa Indonesia masih perlu berbenah diri di beberapa
bidang termasuk infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan arah
kebijakan dan sasaran pembangunan infrastruktur 2012, peningkatan kapasitas,
kuantitas dan kualitas infrastruktur penunjang pembangunan akan difokuskan di
Indonesia bagian timur. Secara garis besar, ada tiga arah kebijakan
infrastruktur 2012 yaitu meningkatkan pelayanan infrastruktur sesuai dengan
SPM, mendukung peningkatan daya saing sektor riil, dan meningkatkan Kerjasama
Pemerintah Swasta.
Pembangunan infrastruktur kawasan Indonesia Timur
akan menjadi prioritas pemerintah pada tahun ini. Salah satunya adalah
pembangunan konektivitas dalam upaya pengembangan masterplan percepatan
pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).
Hal ini yang menyebabkan pemerintah
mengalokasikan hampir 50 persen dari dana pembangunan infrastruktur yang
mencapai Rp. 62 Triliyun untuk pembangunan jalan dan jembatan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum
Djoko Kirmanto usai pembukaan Rapat Kerja Kementrian Pekerjaan Umum di Sanur
Bali pada Selasa Pagi. Djoko Kirmanto mengungkapkan salah satu daerah di
kawasan Indonesia Timur yang mendapatkan prioritas cukup besar adalah Papua.
Djoko Kirmanto menjelaskan, “Papua itu prioritas
sekali, kalau kita membangun infrastruktur di Papua itu yang sangat diperlukan
adalah di Papua tengah itu, itu 60 persen penduduk Papua ada di pegunungan
tengah dan itu sangat terisolir, oleh karena itu kita harus bisa menghubungkan
tempat yang terisolir yang 60 persen penduduk Papua itu ke daerah, dengan jalan
saja ternyata sulit, makanya multi moda trasportasi akan kita galakkan di
sana.”
Djoko Kirmanto menyatakan selain pembangunan
konektivitas, pemerintah juga memprioritaskan pembangunan jaringan irigasi
untuk mewujudkan target pemerintah dalam hal penyediaan beras
“Untuk bisa memiliki surplus beras 10 juta ton
dalam 10 tahun mulai tahun 2015, jadi untuk itu harus ada biaya yang cukup
besar untuk membangun jaringan irigasi, untuk waduk, embung dan sebagainya,”
papar Djoko Kirmanto.
Djoko Kirmanto juga berharap, pembangunan
infrastruktur tahun ini dapat terealisasi dengan cepat. Harapan yang sama juga
disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Menurut Pastika, pembangunan
infrastruktur yang pendanaanya dari pemerintah pusat selama ini cendrung lambat
realisasinya. Salah satu alasanya adalah lambatnya aturan petunjuk teknis
Sementara, berdasarkan
evaluasi Kementrian Pekerjaan Umum dari sekitar 56 triliyun dana alokasi
pembangunan infrastruktur pada tahun lalu tercatat hampir 10 persen dana
tersebut tidak terserap dan menyebabkan realisasi pembangunan hanya mencapai 90
persen. Salah satu penyebabnya adalah lambatnya pelaksanaan lelang.
Lebih lanjut,
Deputi Bidang Ekonomi menjelaskan, prioritas tersebut harus didukung oleh
substansi inti antara lain harmonisasi peraturan perundang-undangan yang
tumpang tindih dan tidak konsisten, Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP), pengembangan dan penetapan Sistem Logistik Nasional pengoperasian
secara penuh Nasional Single Window (NSW), penetapan
lokasi KEK, dan sinkronisasi kebijakan ketenagakerjaan dan iklim usaha.
Sementara itu, Ir. Bemby Uripto, MSc,
Staf Ahli Bidang Tata Ruang dan Kemaritiman, Kementerian PPN/Bappenas
menyampaikan sasaran utama pembangunan 2012 terkait Prioritas 8 yaitu energi.
Dikatakannya, ada enam prioritas terkait dengan energi yakni, meningkatkan
kapasitas pembangkit listrik sebesar 3000 MW (megawatt), baik oleh pemerintah
mapun badan usaha, meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 73,6 persen,
meningkatkan produksi minyak bumi menjadi 970 barel per hari, meningkatkan
produksi gas bumi menjadi 1404 ribu setara barel minyak per hari, serta
meningkatkan produksi batubara menjadi 332 juta ton dan kapasitas terpasang
pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 1374 MW. Dikutip BAPPENAS.
Pengamat Ekonomi Aldian Taloputra, mengutip dari situs Infobanknews.com, Sabtu, 17 Maret
2012, menyatakan, dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur di
Indonesia akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi secara baik dan merata.
Bahkan, dengan baiknya infrastruktur dan adanya akselerasi mengenai hal
tersebut, akan berdampak kepada masuknya investor asing yang menanamkan
modalnya di Indonesia.
Pengamat Ekonomi Latief Adam mengatakan, masih lambannya
pembangunan infrastruktur di Indonesia memang disebabkan masih adanya tumpang
tindih peraturan perundang-undangan, yang membuat proses pembangunan tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
Kita sebagai warga Negara semestinya mendukung kegiatan
pemerintah untuk membangun infrastruktur-infrastruktur seperti pembangunan
infrastruktur jalan tol misalnya dengan taat membayar pajak sesuai ketentuan
yang berlaku. Belum optimalnya kualitas pelayanan prasarana jalan,
seperti masih banyaknya jalan rusak di jalur ekonomi; keterbatasan akses dari
pusat - pusat produksi ke daerah pemasaran, outlet maupun ke perkotaan dan
jalan lintas yang ada belum optimal mendukung pengembangan wilayah.
Terutama
masih luasnya permukiman kumuh khususnya di perkotaan; pelayanan PDAM sebagai
penyedia air bersih sebagian besar (sekitar 80%) tidak sehat, dengan sistem air
bersih terbangun baru melayani 40% penduduk perkotaan, dan sistem pengolahan
air limbah terpusat hanya pada 11 kota.
Pemantapan sistem jaringan jalan juga dapat mendukung
pusat-pusat produksi, mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja,
mendukung kota sebagai Pusat Pelayanan Jasa Distribusi dan membentuk struktur
kota; pemeliharaan dan peningkatan jalan arteri primer dengan prioritas jalur
utama ekonomi; pengembangan jalan tol termasuk pengembangan berbagai skema
pendanaan antara lain untuk Jalan tol lintas Jawa.
Dengan
banyaknya jalan-jalan arteri dalam kota yang menurun tingkat pelayanannya
akibat penggunaan lahan yang tidak sesuai fungsi jalan, maka perubahan
penggunaan lahan perlu mendengar pertimbangan dari penyelenggara jalan. Untuk
itu diperlukan penataan ruang kawasan jalan arteri primer.
Sekian
dari tulisan ini. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Sumber:
http://sosbud.kompasiana.com/2012/03/17/infrastruktur-di-tengah-mata-pengamat-dan-penulis/
Transparency International Indonesia
Pikiran Rakyat
http://www.infobanknews.com/2012/03/tumpang-tindih-peraturan-hambat-proyek-infrastruktur/
BBC Indonesia
Website BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
VOA
IndonesiaGambar: matanews.com
APA PUN ITU INI ADALH NEGARA YG SEDANG MENUJU PENRKEMBANGAN,,,DUNIA
BalasHapus