Assalamu’alaikum
wr.wb
Salam Blogger, hai
semua apa kabarnya? Semoga semua dalam keadaan baik, sehat dan bahagia. Amin.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang EURO 2012 dan softskill. Wah
memang ada hubungannya ya? Ya, yang saya maksud adalah pelajaran softskill yang
didapat pada ajang kompetisi sepakbola tertinggi resmi FIFA 4 tahunan di benua
biru yang diadakan di 2 negara yaitu Polandia dan Ukraina pada tahun ini.
Memang EURO 2012 telah
usai pada awal bulan Juli ini dan Spanyol lah yang menjadi tim terbaik yang
berhak mengangkat trophy Henry
Dellaunay tersebut, tetapi dibalik itu semua banyak fakta baru dan rekor yang
tercipta baik untuk pemain, pelatih, dan negara peserta. Jika kita mengamati
dan menghayati sedikit lebih dalam tentang perhelatan EURO pada tahun ini,
banyak sekali kejadian-kejadian yang mencengangkan, baik rekor positif dan
rekor negatif dari setiap pemain, pelatih, dan negara peserta dan juga banyak
sekali pelajaran yang kita dapat, baik tentang panitia-panitia acara tersebut
yang bekerja keras dan bekerja sama agar acara tersebut dapat berjalan dengan
sukses, maupun pemain-pemain yang sekuat tenaga memberikan penampilan
terbaiknya untuk mengharumkan nama negaranya pada ajang 4 tahunan tersebut dan
juga pelatih yang senantisa membangun sebuah tim yang solid untuk dapat
menjadikan timnya menjadi yang terbaik.
Yuk kita mulai dari
pelajarang softskill yang didapat dari panitia penyelenggara. Yang sangat
disoroti agar sebuah acara dapat berjalan dengan baik dan sukses adalah
persiapan yang matang dan sungguh-sungguh dari panitia penyelenggara. Bekerja keras dalam mewujudkan dan
mengimplementasikannya tanpa melupakan kerja sama dan kekompakkan antar panitia
penyelenggara merupakan hal yang sangat penting juga. Pengorganisasian panitia
yang baik dan terstruktur serta pembagian tugas-tugas dengan baik sesuai kapasitas
dan kemampuan juga sangat diperlukan agar segala lini dapat menjalankan
tugasnya dengan seiring, baik dan maksimal tanpa membebani satu sama lain. Tak
lupa juga masalah yang sangat sensitif yaitu keuangan yang rawan sekali korupsi
juga harus dimanaj dengan benar oleh pihak penyelenggara. Dari beberapa contoh
aspek yang sangat mendukung di atas jika dilakukan dengan benar dan profesional
serta adanya keyakinan yang kuat maka kita dapat memprediksikan hasil dari
implementasinya kemungkinan akan berjalan sukses. Dan jika ada sedikit kendala
ya seharusnya panitia sudah dapat memperhitungkan dan mempersiapkan Plan B sebelumnya agar dapat mengatasi masalah-masalah yang kemungkinan terjadi di
lapangan kelak.
Selanjutnya kita bahas
tentang softskill yang didapat dari pemain, pelatih, tim dan suporter. Pemain
yang baik, pelatih yang genius dan tim yang solid merupakan beberapa aspek
penting untuk meraih gelar prestisius tersebut yaitu jawara Eropa jika
dipadukan secara harmonis. Memang beberapa aspek di atas saling berketergantungan.
Misalnya jika pemain dalam sebuah tim adalah pemain istimewa dan memiliki
kemampuan di atas rata-rata pemain kebanyakan belum tentu dapat menjadi yang
terbaik. Kok bisa? Ya tentu saja bisa, ada beberapa faktor penyebabnya. Masalah
yang besar selama ini dalam sebuah tim sarat pemain bintang adalah ego
masing-masing pemain, jika setiap pemain bintang dalam sebuah tim sarat bintang
ingin menjadi yang ‘terbaik’ yang telalu berlebihan meng-explore kelebihannya tanpa menghiraukan yang lainnya maka tim
tersebut tidak solid dan kekompakkan pun sulit tercapai dan akhir-akhinrya tim
tersebut dapat gagal total.
Memang sulit menjadi
pemain bintang di antara pemain bintang pada tim sarat bintang, nah peran pelatih
sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pelatih yang genius, bijaksana dan memiliki
sikap kepemimpinan yang baik serta ‘perhatian’ terhadap setiap pemainnya
dibutuhkan untuk dapat menyatukan persepsi antar pemain bintang untuk dapat
bermain kompak dan tim yang solid pun akan tercipta dan tim tersebut berada
pada jalur yang benar untuk meraih gelar juara.
Kita dapat mengambil
contoh yaitu Tim Nasional Belanda pada Euro 2012 kali ini yang dihuni oleh
pemain-pemain bintang yang bermain di liga-liga top Eropa. Finalis Piala Dunia
2010 ini sangat disayangkan tidak bermain baik pada gelaran EURO 2012 kali ini
yang menyebabkan harus gugur pada fase grup dan hanya dapat mencetak satu gol. Mungkin
karena pemain bintang tersebut tidak bermain solid walaupun sudah dilatih oleh
pelatih yang syarat berpengalaman. Mungkin ada faktor lain menjadi penyebabnya
ya.
Kita beralih lebih
dalam mengenai pemain. Banyak sekali pelajaran yang didapatkan dari pemain kali
ini seperti pemain-pemain spanyol yang mencetak beberapa rekor baru dan masih
banyak lagi. Tetapi bukan itu yang saya soroti kali ini melainkan beberapa
pemain yang bermain dengan hati dan membuat saya terharu dan ingin meneteskan
air mata. Ya siapa yang tidak tahu Mario Balotelli, pemain muda berbakat yang
bengal yang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Banyak orang yang
mencibir dan melakukan tindakan rasis kepadanya akan tetapi ada juga yang suka
karena tingkah laku kontroversialnya.
Banyak pelajaran yang
saya dapat dari Balotelli kali ini, memang isu rasisme berkembang pada EURO
2012 kali ini dan Balotelli tak luput menjadi target ‘mereka’. Tetapi Balotelli
membuktikan bahwa rasisme tidak akan mempengaruhi penampilannya, ya Balotelli
bermain baik, dan mencetak beberapa gol pada EURO kali ini dan hampir membawa
Italia juara yang dikandaskan Spanyol di Final dengan skor cukup telak. Pada gol
pertamanya Mario melakukan selebrasi dengan seadanya tidak heboh sama sekali. Kemudian
banyak orang Italy yang berkomentar bahwa dia tidak nasionalis, hmm bukan
Balotelli kalau tidak kotroversial ya.
Kemudian dia memebrikan
pernyataan ke media, yaitu “tugas saya mencetak gol seperti tukang pos, ketika
dia berhasil menghantarkan surat dia tidak harus melakukkan selebrasi” kata
Balotelli. Saya tersenyum akan pernyataan Balotelli tersebut, aneh-aneh saja
ya. Tapi ini yang bikin haru saat tindakan rasis ditujukan kepadanya dengan
intensitas lebih, Mario berusahan membuktikan kapasitasnya. Iya berhasil
mencetak gol pamungkas ke gawang Jerman. Dia pahlawan Italy melaju ke Final. Setelah
mencetak gol iya melakukan selebrasi
membuka jerseynya dan berpose seperti HULK dan memamerkan tubuh kekar
hitamnya. Makna yang saya dapat darinya adalah “Saya (Balotelli) kulit hitam. Terus
ada masalah?”. Wow itu yang saya tangkap dari selebrasinya. Ya memang Balloteli
adalah anak yang ‘dibuang’ orangtuanya karena himpitan ekonomi, mungkin alasan
mengapa ia bengal karena kurangnya kasih sayang dari orangtuanya ya.
Yang terakhir adalah
pelajaran yang didapat dari suporter. Tanpa suporter sepakbola bagai sayur
kurang garam. Ya perannya sangat penting untuk mendukung tim yang akan berlaga.
Yang saya soroti adalah suporter Irlandia, mereka supporter terbaik Euro kali
ini menurut saya. Meskipun tim kebanggaannya dilumat Spanyol dengan skor telak,
mereka tak henti hentinya bernyanyi dengan menyanyikan chants kebangsaan mereka, sungguh loyalitas dan kesetiaan yang luar
biasa. Salut!. Tapi ada juga supporter dari negara lain yang terlibat
perkelahian, nah ini sama sekali tidak patut dicontoh, ya saya bilang ini
fanatisme kebablasan. Seharusnya ‘perseturuan’ (dalam hal postitif) hanya
terjadi di lapangan untuk berlomba lomba menyemangati tim favorit meraka. Ketika
keluar lapangan ya saling menghargai satu sama lain dan sari merangkul. Saya percaya
“football can unite nation”.
Sebenarnya masih banyak
lagi hikmah dan pelajaran yang didapatkan. Uraian di atas hanya beberapa
pelajaran softskill yang kita bisa dapatkan dari EURO 2012. Intinya adalah jika
kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan yakin bahwa kita bisa dan juga tidak
lupa berdoa kepada Allah SWT maka mimpi kita akan jadi kenyataan dengan
kehendak-Nya, Amin. Sekian dari tulisan ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum
wr.wb.
Sumber gambar: google.co.id
Sumber gambar: google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar