Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
QS. AL-ALAQ: 1-5
Manusia
diciptakan dari substansi serupa gumpalan darah yang telah dianugerahi Allah
SWT dengan kemampuan analisis untuk mengurai rahasia-rahasia di balik fenomena
alami. Kompilasi pengetahuan manusia kemudian didokumentasikan dan disebarkan
dalam bentuk tulisan yang di simbolkan dengan pena. Ayat-ayat tersebut
melahirkan sains dalam upaya menafsirkannya.
“Bacalah
dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan”. Maka riset saintis Islam berangkat dari
keyakinan bahwa Allah pencipta dan pemelihara alam serta hanya karena-Nya pokok
pangkal segala niat. Atas dasar itu, setiap tahapan riset yang menyingkapkan
satu mata rantai rahasia alam semestinya disyukurinya dengan ungkapan.
Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka Q.S. 3:191.
Dalam
Al-Qur’an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak
mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda kebesaran
dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya.
Sebaliknya,
ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan
bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini
diciptakan tidak dengan sia-sia, dan Ia mampu memahami kekuasaan dan
kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada
akhirnya menghantarkan pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut
kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal.
GEOGRAPHY
Ayat
di bawah ini menjelaskan bahwa awan sebanyak gunung-gunung, apabila bila kita
berpergian dengan menumpang pada pesawat terbang, kita akan lihat di jendela
pesawat terbang itu bahwa awan sebanyak gunung-gunung yang berada dibawahnya.
Fakta itu sudah tertulis di Al Qur’an 1400 tahun yang lalu sebelum umat manusia
menemukan pesawat terbang. Jelaslah memang Al Qur’an adalah Firman dari Allah
SWT karena pernyataan yang terkandung di dalamnya melebihi jaman.
Tidaklah kamu melihat
bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya,
kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar
dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (buiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka di
timpakan-Nya (butiran-butiran) es situ kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan QS.NUUR, 24:43
OCEANOLOGI
Atau seperti gelap gulita di lautan yang
dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), diatasnya (lagi)
awan; gelap gulita yang tertindih-tindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk)
oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. QS.NUUR, 24:4
Sumber: http://www.scribd.com/doc/2918652/Membangun-Sains-Teknologi-Menurut-Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar