Assalamu’alaikum
wr.wb.
Salam
Bloggger buat kita semua. Sebelumnya pada tulisan sebelumnya saya telah
mengulas sedikit tentang Persediaan Barang Dagang, nah pada kesempatan kali ini
saya akan sedikit mengulas tentang Kegiatan Perusahaan Dagang. Mari kita simak
dengan dengan seksama, jangan sampai ada yang terlewat ya.
Secara
garis besar, siklus kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan-kegiatan:
Pembelian, Pengeluaran uang, Penjualan dan Penerimaan uang.
Kita bahas yang pertama dulu yaitu Pembelian. Dalam
sebuah perusahaan dagang pembelian meliputi pembuatan aktiva produksi dan
pembelian barang dagang dalam kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara
kredit maupun tunai dan pada umumnya dilakukan kepada beberapa suplier. Pada
waktu membeli barang dagang, perusahaan terikat pada suatu syarat jual beli
tertentu.
Yang kedua yaitu Pengeluaran uang. Pembelian
akan diikuti pembayaran. Kapan suatu pembelian harus dibayar, tergantung pada
syarat jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian barang dan jasa,
pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya mengembalikan
pinjaman atau laba kepada pemilik.
Dan yang keempat adalah Penjualan. Pada saat
menjual barang dagangnya, maka diperoleh suatu pendapatan. Jumlah yang dibebankan
kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan
perusahaan yang bersangkutan. Penjualan juga dapat dilakukan secara kredit
maupun tunai pada umumnya kepada beberapa pelanggan.
Yang terakhir ini yang paling ditunggu-tunggu
oleh pedagang yaitu Penerimaan uang. Penjualan akan diikuti penerimaan uang.
Seperti halnya pembelian, penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada
syarat jual beli yang telah ditetapkan. Disamping dari penjualan, perusahaan
juga mungkin dapat menerima uang dari sumber-sumber lain, misalnya setoran
modal pemilik, pinjaman kreditur dan lain-lain.
Itulah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan dagang secara
garis besar yang meliputi mulai dari kegiatan Pembelian,
Pengeluaran uang, Penjualan dan Penerimaan uang. Semua kegiatan di atas
memiliki hubungan atara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dan harus
dilakukan dengan baik oleh Perusahaan Dagang tersebut agar perusahaan tersebut
tetap “sehat” dan dapat terus berjalan dengan baik.
Sekian
dari tulisan ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Sumber:
Smith, Jay M. and Skousen, K Fred., Akuntansi Intemediate, Jilid Satu, Erlangga.
Gambar:
google.co.id
makasih artikelnya, sedikit paham.
BalasHapusSemoga info ini bermanfaat juga, memang banyak orang yang ingin sukses udaha dagang nya tanpa dibarengi dengan kualitas produk & pelayanan yang dijualnya. Bagaimana bisa? Karena yang namanya cara dagang memang perlu adanya peningkatan kualitas barang dagangannya. Tak perlu melakukan hal yang repot seperti belajar bisnis atau kursus online, seperti wanita yang ingin belajar materi dalam hal kecantikan (tata rias) di tempat penghasil bahan-bahan maklon kosmetik aman tidak berbahaya. Umumnya orang dagang sudah punya banyak pengalaman sebagai usaha nyata (lahir) nya, tapi terkadang masih kurang mengerti ilmu pelarisan seperti dalam usaha batin nya. Maka dari itu silakan coba mengimbangi dengan sarana batin, seperti menggunakan sarana pelarisan. Banyak orang yang bilang sebaiknya memang usaha nyata (lahiriah) dengan usaha batiniahnya harus seimbang. Berbicara masalah pelarisan dagang, ada yang pernah menyarankan menggunakan sebuah JIMAT yang katanya AMPUH. Informasi selengkapnya
saya peroleh dari DISINI>> JIMAT PELARISAN
Semoga bermanfaat.