Kamis, 01 November 2012

E-News, E-Government, E-Learning

Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam blogger. Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai E-News, E-Government dan E-Learning. Pasti kalian semua sudah tidak asing lagi bukan dengan kata-kata tersebut, sebenarnya apa sih E-News, E-Government dan E-Learning itu?. Baik langsung saja deh tidak perlu panjang lebar lagi, pertama dimulai dengan E-News terlebih dahulu.
1. E-News
Perkembangan era digital dan internet dewasa ini memang sangatlah berkembang pesat dan tidak dipungkiri lagi hal ini lah yang melatarbelakangi terciptanya E-News. E-News atau Electronic News itu sendiri adalah informasi atau berita yang dikemas secara menarik dan disampaikan melalui media ekeltronik secara online atau bahkan real-time, yang biasanya ditampilkan oleh komputer yang terhubung dengan koneksi internet dan dewasa ini e-news juga sudah dapat diakses pada perangkat komputer tablet bahkan smartphone sekalipun. Dengan adanya E-News masyarakat dapat dengan mudah dan cepat dalam hal mencari berita dan meningkatkan  kesadaran masyarakat akan kebutuhan berita. Banyak sekali manfaat yang diberikan E-News ini, selain dapat memudahkan pencarian berita dengan cepat, praktis E-News dapat menghemat biaya dan waktu juga dan dengan akses yang mudah ini secara tidak langsung membuat masyarakan gemar membaca.
E-News di Indonesia pada umumnya dikembangkan oleh perusahaan surat kabar maupun majalah ternama, karena baik surat kabar maupun majalah ternama ini sudah eksis secara cetak, lekat dihati pembacanya, kuat secara modal, serta memiliki jaringan distribusi yang luas. sehingga mereka menerbitkan edisi online sebagai wujud pelayanan kepada para pembaca, sehingga dengan menggunakan protocol dan teknologi internet yang menghubungkan sistem jaringan komputer global, mereka dapat menerbitkan edisi online yang dapat diakses secara cepat dan seketika oleh pembaca.
Internet sebagai sebuah jaringan komputer global yang memicu perkembangan berita elektronik (E-News). Teknologi internet memungkinkan berita dipublikasikan dengan menggunakan format HTML (Hypertext MarkUp Language). Format berita baik teks, gambar, video, audio dan animasi dapat disajikan secara digital, sehingga pembaca dapat mengakses berita yang dibutuhkan dengan cepat.
Pada E-News, pembaca tidak hanya bisa menikmati berita dan informasi aktual yang disajikan, akan tetapi juga menikmati layout atau tampilan yang interaktif, serta headline news yang dikemas secara singkat dan jelas sehingga menarik minat pembaca, berita yang disajikan dapat berubah dengan cepat sesuai perkembangan dan dapat didownload dengan mudah dalam beberapa detik saja. Selain itu, pembaca juga dapat memberikan feedback berupa kritik maupun comment pada situs berita online / e-news tersebut.
Sudah tahu kan E-News itu apa, nahh salah satu contoh dari E-News yang populer di Indonesia adalah Detik.com. Detik.com ialah sebuah portal web berita di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya.
DETIK adalah salah satu pelopor media massa yang menggunakan basis internet sebagai alat pemberitaannya. Di awal kemunculannya, media ini dianggap cukup berani melakukan inovasi. Sebab, ketika muncul di tahun 1999, teknologi internet masih menjadi sesuatu yang dianggap langka dan mahal. Sehingga, banyak yang memprediksikan bahwa media ini tidak akan mampu bertahan lama dan mati seperti kelahiran sebelumnya.

Sejarah Berdiri E-News Detik.com

Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.
Perkembangan jumlah pengunjung Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.
Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik..com menempati posisi ke empat tetinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia.
Kisah awal media Detik ini menjadikan internet sebagai basis pemberitaan, berawal dari kisah pahit yang dialaminya. Ketika pada masa Orde Baru, media ini muncul dalam format sebagai majalah mingguan yang mengupas masalah politik sebagai pokok bahasan. Namun, kekuatan Orde Baru yang sangat ketat mengawasi pemberitaan media massa, memaksa majalah tersebut menyudahi kiprahnya untuk terbit dalam format majalah.
Hal ini karena Detik dianggap terlalu keras dalam pemberitaannya yang dianggap menyerang penguasa saat itu. Sehingga, dengan keputusan Menteri Penerangan saat itu, majalah Detik bersama Tempo dan Forum harus dicabut surat Ijin Usaha Penerbitan yang merupakan surat ijin usaha media massa.

2. E-Government
E-Government merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan. E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Ada empat model pengiriman E-Government, antara lain :
1. Government-to-Customer (G2C)
2. Government-to-Business (G2B)
3. Government-to-Government (G2G)
4. Government-to-Employe (G2E)
Adapun tujuan dari dibangunnya E-Government itu adalah pembentukan jaringan dan transaksi layanan public yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi, serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat.
Untuk dapat mengembangkan e-Governmet dengan baik diperlukan front office dan back office yang mampu memberikan layanan pada masyarakat di setiap kantor pemerintah.
 Manfaat dari E-Government menurut karakteristiknya, diantaranya :
  • Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
  • Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
  • Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama ini berjalan.
  • Memberikan layanan yang lebih baik pada masyarakat. Informasi dari pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya kator pemerintah. Informasi dari pemerintah dapat dicari dan diperoleh dari kantor, rumah tanpa harus secara fisik harus datang ke kantor pemerintah.
  • Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui informasi yang mudah diperoleh. Adanya informasi yang mencukupi, maka masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya di dalam mendapatkan suatu informasi yang diperlukan.
  • Adanya E-Government diharapkan pelaksaan pemerintah akan berjalan lebih efisien karena koordinasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Beberapa contoh implementasi E-Government yang sudah ada di Indonesia di antaranya :
·        E-procurement yaitu pengadaan tender pembangunan secara elektronik sehingga potensi main mata antara penyedia dan pengguna barang/jasa bisa dicegah.
·        Perizinan on line untuk memotong jalur birokrasi dan memudahkan investasi.
·        LARASITA untuk pembuatan sertifikat tanah.
·        SIAK atau sistem informasi administrasi kependudukan.
·        SMS center untuk ajang interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Bisa berupa aduan PNS bolos, permasalahan terbaru dan sebagainya.

3. E-Learning
E-learning mengandung pengertian yang sangat luas, namun secara garis besar E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan komputer lain
.
E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Pembelajaran menggunakan e-learning dapat terjadi tanpa harus adanya tatap muka antara pembelajar dan pebelajar. Pembelajar tinggal mengunggah materi dan memberikan evaluasi melalui situs e-learning. Demikian pula dengan pebelajar, mereka dapat membuka situs e-learning dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan dan tempat mereka. Teknologi e-learning saat ini semakin berkembang pesat karena relatif murah namun memiliki jangkauan yang luas tanpa dibatasi kondisi geografis sehingga memungkinkan penyelenggaraan pendidikan secara luas. Menurut Henderson (2003) e-learning menjadikan peningkatan kualitas dan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan dalam pembelajaran konvensional. Dengan demikian pembelajaran dapat dilakukan secara lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah.
 Beberapa conton implementasi E-Learning di Indonesia :

Sekarang sudah lumayan paham kan apa itu E-News, E-Government dan E-Learning. Semoga beberapa hal tersebut dapat diimplementasikan dengan baik di Indonesia agar nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dalam membangun bangsa yang berilmu pengetahuan dan berkarakter. Sekian dari tulisan ini, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr. wb. Salam Blogger.
 
Sumber Referensi :
http://birokrasi.kompasiana.com/2011/02/22/rahasia-sukses-pelaksanaan-e-government-di-pemkab-tanjung-jabung-timur/
http://bilcyber.com/2011/05/sejarah-website-detik-com/

Gambar: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar