Kamis, 01 November 2012

Global Positioning System (GPS)

Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam Blogger. Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang GPS atau Global Positioning System. Namun sebelum membahas GPS lebih lanjut, tidak ada salahnya untuk membahas telematika terlebih dahulu karena GPS itu sendiri merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan dalam telematika.

Telematika
Telematika itu sendiri berasal dari bahasa perancis “telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Teknologi Informasi sendiri dapat diartikan sebagai sarana/prasarana, sistem, dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna.
Para praktisi menyatakan “telematics“ adalah singkatan dari “telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication. Istilah telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.
Perkembangan telematika yang semakin canggih membuat mudah dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Komunikasi jarak jauh yang dapat mentrasmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap dan dapat menjangkau seluruh dunia, seakan-akan dunia berada dalam genggaman tangan.
Secara garis besar telematika merupakan sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuannya menstransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia.
Manfaat Telematika antara lain :
1.     Memudahkan kita dalam memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai kebutuhan
2.     Meningkatkan kinerja pelaku usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan transaksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi
3.     Mencerdaskan masyarakat karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi yang dimiliki
4.     Memotong alur proses yang panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
5.     Mempererat hubungan antar personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang dan waktu;
6.     Meningkatkan dan memacu roda perekonomian nasional
Dampak Negatif dari Telematika:
1.     Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2.      Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
3.     Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
4.     Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.
GPS
GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS). Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
Adapun cara kerja dari GPS, yaitu :
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.
Bagian Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
Bagian Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.

Bagian Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
  • Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
  • Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
  • Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
  • Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
  • Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
  • Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
  • Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
 
Salah satu contoh implementasi GPS yaitu GPS navigasi yang digunakan pada Taksi Blue Bird. Meningkatkan pelayanan kepada tamu, itulah tujuan diterapkannya sistem GPS ini pada Blue Bird. Awalnya, dengan adanya sistem radio, Blue Bird menggunakan bidding system dalam menanggapi datangnya order. Namun dalam sistem ini, receiver hanya bisa mengetahui nomor taksi, dan tidak mengetahui posisi taksi yang merespon penawaran tersebut.
Nomor ini diketahui karena pengemudi, saat merespon adanya penawaran, menjawabnya melalui suara dan mereka menyebutkan nomor taksi yang dikemudikan. Semakin banyak order akhirnya membuat Blue Bird terketuk untuk mengimplementasikan GPS sekitar dua tahun lalu, khususnya pada mobil jenis Silver Bird. Perangkat yang masih mahal membuat manajemen Blue Bird hanya mengimplementasikan di Silver Bird saja. Total perangkat GPS ini dipasang pada armada Blue Bird mencapai 640 unit mobil.
Untuk mengubah dari sistem analog ke sistem digital, harus dilakukan perubahan total dalam sistem reservasi secara menyeluruh. Misalnya, kami bisa memandu seorang pengemudi memilih jalan untuk menuju suatu lokasi tertentu. Dengan GPS ini respon terhadap order akan lebih cepat. Jika dulu respon terhadap order memakan waktu sekitar 25 menit, kini dalam waktu 10 hingga 15 menit saja taksi sudah berada di depan tamu pemesan. Dulu dari 10 order setidaknya ada 5 yang tidak on time. Sekarang paling tidak hanya 2 dari 10 order saja yang tidak bisa dilayani secara on time. Beberapa factor, seperti kemacetan dan lokasi yang sulit dijangkau membuat sistem ini tak bisa menjamin semua order bisa diakomodir secara baik.


Tampilan yang muncul di kantor pusat atau receiver adalah lokasi tamu yang minta dijemput dan lokasi mobil yang nge-bid. Begitu tamu menelepon, secara otomatis mereka menyebutkan data seperti nomor telepon dan alamat secara lengkap. Begitu data tersebut di-entry di sistem, data tersebut langsung diolah dan dihitung posisi bujur dan lintangnya, sehingga posisi rumah tamu langsung bisa dipetakan oleh sistem. Pada saat order dibacakan, gambar posisi tamu itu dipetakan di komputer. Kemudian, ketika pengemudi nge-bid, komputer langsung melakukan kalkulasi berapa jarak lurus dari titik tamu terhadap transmisi yang dikirim oleh mobil yang nge-bid tersebut. Operator akan menunjuk mobil yang mempunyai jarak terdekat dengan lokasi tamu untuk mengambil order tersebut. 


Sumber referensi:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/pengantar-telematika-30/
http://www.ebizzasia.com/0102-2002/itc,0102,02.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pemosisi_Global
http://www.bluebirdgroup.com/id/
 
Gambar: google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar