Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam
Blogger. Pada tulisan kali ini saya akan mengulas sedikit tentang GPS atau
Global Positioning System. Namun sebelum membahas GPS lebih lanjut, tidak ada
salahnya untuk membahas telematika terlebih dahulu karena GPS itu sendiri
merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan dalam telematika.
Telematika
Telematika itu sendiri berasal dari bahasa perancis
“telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi. Teknologi Informasi sendiri dapat diartikan sebagai
sarana/prasarana, sistem, dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan,
pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang
bermakna.
Para praktisi menyatakan “telematics“ adalah singkatan dari
“telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep
computing and communication. Istilah telematics juga dikenal sebagai “the new
hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital.
Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika
menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula media masih belum menjadi bagian
integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.
Perkembangan telematika yang semakin canggih membuat mudah
dalam pencarian informasi yang dibutuhkan. Komunikasi jarak jauh yang dapat
mentrasmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap dan dapat menjangkau
seluruh dunia, seakan-akan dunia berada dalam genggaman tangan.
Secara garis besar telematika merupakan sarana
komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuannya
menstransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh dunia.
Manfaat
Telematika antara lain :
1.
Memudahkan
kita dalam memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai
kebutuhan
2.
Meningkatkan
kinerja pelaku usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan
transaksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi
3.
Mencerdaskan
masyarakat karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi
yang dimiliki
4.
Memotong
alur proses yang panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
5.
Mempererat
hubungan antar personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang
dan waktu;
6.
Meningkatkan
dan memacu roda perekonomian nasional
Dampak
Negatif dari Telematika:
1.
Meningkatnya
tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti pencurian data kartu
kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat
menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2.
Informasi
dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang bersifat positif tapi
juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat
meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video porno di
internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
3.
Kurangnya
privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan
mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
4.
Meningginya
individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur
dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.
GPS
GPS
adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan
penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat
penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu.
Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia,
Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya
adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang
diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).
Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing
Angkatan Udara Amerika Serikat.
Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian
satelit lama, serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker
atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated
Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan,
armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan
kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu
menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
Adapun
cara kerja dari GPS, yaitu :
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang
berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh
sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian
kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.
Bagian
Kontrol
Seperti namanya, bagian ini untuk mengontrol.
Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak
orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit
diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
Bagian
Angkasa
Bagian ini terdiri dari kumpulan
satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan
bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat
navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah
satelit. Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi
berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1
pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit
juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini
digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Bagian
Pengguna
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang
digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan
diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan
lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh
satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6
jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi
memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data
ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah
satelit lagi.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh
pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi
berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada
sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
- Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
- Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
- Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
- Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
- Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
- Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
- Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
Salah satu contoh implementasi GPS yaitu GPS navigasi
yang digunakan pada Taksi Blue Bird. Meningkatkan pelayanan
kepada tamu, itulah tujuan diterapkannya sistem GPS ini pada Blue Bird. Awalnya,
dengan adanya sistem radio, Blue Bird menggunakan bidding system dalam
menanggapi datangnya order. Namun dalam sistem ini, receiver hanya bisa
mengetahui nomor taksi, dan tidak mengetahui posisi taksi yang merespon
penawaran tersebut.
Nomor ini diketahui karena pengemudi, saat merespon adanya
penawaran, menjawabnya melalui suara dan mereka menyebutkan nomor taksi yang
dikemudikan. Semakin banyak order akhirnya membuat Blue Bird terketuk untuk
mengimplementasikan GPS sekitar dua tahun lalu, khususnya pada mobil jenis
Silver Bird. Perangkat yang masih mahal membuat manajemen Blue Bird hanya
mengimplementasikan di Silver Bird saja. Total perangkat GPS ini dipasang pada
armada Blue Bird mencapai 640 unit mobil.
Untuk mengubah dari sistem analog ke sistem digital, harus
dilakukan perubahan total dalam sistem reservasi secara menyeluruh. Misalnya,
kami bisa memandu seorang pengemudi memilih jalan untuk menuju suatu lokasi
tertentu. Dengan GPS ini respon terhadap order akan lebih cepat. Jika dulu respon
terhadap order memakan waktu sekitar 25 menit, kini dalam waktu 10 hingga 15
menit saja taksi sudah berada di depan tamu pemesan. Dulu dari 10 order
setidaknya ada 5 yang tidak on time. Sekarang paling tidak hanya 2 dari 10
order saja yang tidak bisa dilayani secara on time. Beberapa factor, seperti
kemacetan dan lokasi yang sulit dijangkau membuat sistem ini tak bisa menjamin
semua order bisa diakomodir secara baik.
Tampilan yang muncul di kantor pusat atau receiver adalah
lokasi tamu yang minta dijemput dan lokasi mobil yang nge-bid. Begitu tamu
menelepon, secara otomatis mereka menyebutkan data seperti nomor telepon dan
alamat secara lengkap. Begitu data tersebut di-entry di sistem, data tersebut
langsung diolah dan dihitung posisi bujur dan lintangnya, sehingga posisi rumah
tamu langsung bisa dipetakan oleh sistem. Pada saat order dibacakan, gambar
posisi tamu itu dipetakan di komputer. Kemudian, ketika pengemudi nge-bid,
komputer langsung melakukan kalkulasi berapa jarak lurus dari titik tamu terhadap
transmisi yang dikirim oleh mobil yang nge-bid tersebut. Operator akan menunjuk
mobil yang mempunyai jarak terdekat dengan lokasi tamu untuk mengambil order
tersebut.
Sumber referensi:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/pengantar-telematika-30/
http://www.ebizzasia.com/0102-2002/itc,0102,02.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Pemosisi_Global
http://www.bluebirdgroup.com/id/
Gambar: google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar