Minggu, 27 November 2011

[CERPEN] Semua Hanya Mimpi


Semua Hanya Mimpi

Di tengah perkotaan yang hingar bingar dengan suara bising knalpot kendaraan bermotor tepatnya di ruang bersalin sebuah rumah sakit yang tak bisa saya sebutkan namanya lahirlah seorang bayi lucu dan imut, Ibu dan Ayahnya memberikan nama Dani pada bayi yang lahir sung sang ini. Ibunya yang tak kuasa menahan rasa sakit ketika melahirkan Dani, sejenak terdiam dan terharu melihat Dani kecil menangis dipelukkannya. Ayahnya yang cemas sedari tadi pun lega melihat Dani kecil lahir dengan sehat dan Ia pun tak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan YME. Akan tetapi suasana itu hanya sejenak. Kemudian suasana menjadi hening. Mereka terdiam dan terpaku merenungi, bagaimana?, dapat uang darimana?, hutang sama siapa? Untuk dapat melunasi biaya persalinan Dani. Ayahnya kebingungan setengah mati. Ibunya pun sama demikian dan lebih parah lagi karena beban psikologis pasca melahirkan pun mempengaruhi kejiwaan sang Ibu, itu juga menurut para dokter ahli. Maklum kondisi keluarga Dani yang pas pasan dan pemerintah yang belum tanggap benar terhadap kesejahteraan kaum kecil di perkotaan yang kian menjerat hati ini.

Di ruang bersalin tiba-tiba Ibu Dani memecah keheningan dengan pertanyaan yang membuat Bapak Dani kebingungan.

“Pak, Bagaimana kita bisa dapat uang untuk melunasi biaya persalinan ini?” Ibu melontarkan pertanyaan kepada bapak yang sedang mondar-mandir kebingungan.

“Sabar Bu, Bapak sedang pikirkan itu. Rasanya kita tidak punya cukup uang untuk meluanasinya sekarang”. Bapak menjawab dengan nada rendah sambil menghisap sebatang rokok sisa semalam yang belum habis ia hisap.

“Lalu bagaimana Pak? Kalau kita tidak bisa melunasinya, Dani akan ditahan pihak rumah sakit kan pak? Ih, Si Bapak, ditanya kok malah merokok”. Ibu mempersulit pertanyaannya sambil melarang bapak untuk tidak merokok diruangan ini.

“Ia Ia!, Bapak akan usahakan secepatnya Bu!”. Bapak menjawab dengan nada geram sambil mengarah keluar ruangan untuk mematikan rokoknya.

Dua hari pasca melahirkan dengan meminjam uang kepada seorang rentenir akhirnya orangtua Dani dapat meluansi biaya persalinan dan Dani kecil dapat pulang bersama Ibu dan Bapaknya.

“Alhamdulillah ya Pak, Akhirnya anak kita Dani dapat berkumpul dengan kita sekarang, walaupun di rumah yang sudah reot seperti ini”. Ibu bersyukur dengan gembira dan menampilkan sikap pasrah kepada-Nya.

“Ia, Bapak juga senang Bu. Semoga anak ini membawa keberkahan bagi keluarga kita ya Bu”. Bapak membalas pertanyaan Ibu sambil meminum segelas kopi hangat dan ditemani dengan sepotong roti sumbu.

“Ngomong-ngomong, bagaimana kita bisa melunasi hutang kita ya pak?. Ibu bertanya sambil terisak-isak tak tahan menahan tangisnya.

“Sudahlah itu urusan Bapak, pokoknya Ibu tak usah khawatir ya”. Bapak menjawab sambil menenangkan hati Ibu.

Setelah beberapa tahun Dani kecilpun beranjak remaja. Ia anak yang cerdas disekolahnya dan tak pernah nakal bahkan ia satu-satunya anak yang tak pernah dapat hukuman dari Bapak dan Ibu gurunya. Dani juga rajin dan sering membantu Ibunya akan tetapi setelah Bapaknya meninggal dunia sekarang Dani tak merasakan indahnya sekolah dan bercanda gurau bermain bersama teman-temannya lagi. Sekarang Dani harus bekerja keras membantu Ibunya yang sudah tak berdaya menghadapi kerasnya Ibu kota.
Suatu ketika Dani yang sedang tertidur pulas pun terbangun dengan gedoran suara pintu dari arah depan rumah. Ia pun terjaga dan bangkit dari tidurnya dan bergerak untuk melihat apa yang terjadi. Dani terkejut melihat Ibunya menangis histeris di depan para pria berbadan tegap dan seorang lelaki tua yang tengah asik menghisap sebatang cerutu.

Minggu, 13 November 2011

Liverpool FC's Menu Icon + Bonus by HensetLFC7














 How to Install:
First extract it! and then Copy files in dt06.img folder to dt06.img folder on your kitserver.

Play!..ENJOY!!

note: Source of picture: I got it from web. Liverpool Badge on Exebhition I got it form Genko06_Logos_3D_HD_UPDATE_1
credits: UDE by barcafan